Minyak
West Texas Intermediate turun dari harga tertinggi dalam lebih dari seminggu
karena Arab Saudi meningkatkan output dan produksi industri melambat di China
konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Futures
turun sebanyak 0,4 persen setelah naik 1,4 persen pekan lalu, terbesar dalam
satu bulan. Produksi minyak mentah Arab Saudi naik pada bulan Februari dari
level terendah 20-bulan, seorang pejabat yang mengetahui tentang kebijakan
minyak negara itu mengatakan. China memulai tahun dengan output industri
terlemah sejak 2009, data pemerintah menunjukkan pada 9 Maret. Iran, yang
berada di bawah sanksi Barat atas ekspor energi karena program nuklirnya,
mengatakan prospek untuk menyelesaikan sengketa telah membaik.
"Produksi
Saudi lebih tinggi berfungsi sebagai cap pada harga minyak dan bisa menurunkan
WTI," kata Gordon Kwan, kepala penelitian energi di Mirae Asset Securities
Ltd di Hong Kong.
WTI
untuk pengiriman April turun sebanyak 35 sen menjadi $ 91,60 per barel di
perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di $ 91,74
pada 02:02 waktu Singapura. Kontrak naik 39 sen menjadi $ 91,95 pada tanggal 8
Maret, penutupan tertinggi sejak 28 Februari. Harga turun 0,3 persen bulan ini.
Brent
untuk penyelesaian April turun 38 sen menjadi $ 110,47 per barel di Futures
yang berbasis di London ICE Europe exchange. Patokan Eropa dengan premi sebesar
$ 18,74 untuk masa depan WTI. Kesenjangan mengakhiri sesi di $ 18,90 pada
tanggal 8 Maret, perbedaan sempit sejak 31 Januari. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan hari ini adalah 52 persen di bawah rata-rata 100-hari untuk WTI,
dan 40 persen lebih rendah untuk Brent.
(Sumber: Bloomberg)
Setelah mengalami rebound 6.4% dalam enam sesi
terakhir, indeks utama Nikkei – Jepang (N225) melanjutkan rally hingga
2.35% di hari Jumat (8/3) terutama lantaran kalangan investor menuai
keuntungan dari pelemahan yen yang tumbang hingga mencapai kisaran
rendah seperti di tahun 2009 terhadap dollar.
Sterling
pada perdagangan minggu kemarin (3 - 8 Maret) secara umum terpantau
menunjukkan tren melemah terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata
uang GBP/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.5039 di awal minggu
perdagangan telah turun sekitar -117 pips atau sekitar -0.78 % dan
ditutup pada kisaran 1.4922.
Data
pekerja yang dinantikan para investor pada hari Jumat lalu menunjukan
perbaikan dimana data jobless rate turun ke terendah 5 tahun ke 7.7% di
bulan Februari, dan NFP, gaji pekerja naik ke 236,000 dibanding bulan
Januari di 119,000. Setelah pengumuman ini maka harga emas anjlok $11.30
atau 0.7% menjadi $1,563.90 per ounce.