detik.com

Senin, 13 Oktober 2014

Market Report Jalatama

Emas Hentikan Relinya
               

Emas melemah pada hari Jumat mengakhiri kenaikan selama empat hari terakhir akibat penguatan dolar, meskipun logam tetap stabil di sekitar level $ 1.220 akibat sentimen prospek perlambatan ekonomi yang meluas yang dapat mempertahankan suku bunga ultra rendahnya.
                
Kekuatan dalam mata uang AS mendorong komoditas melemah di seluruh perdagangan, bersama dengan minyak Brent berjangka yang sebelumnya jatuh lebih dari 1 persen menuju level terendahnya dalam empat tahun terakhir, sementara kekhawatiran tentang prospek perlambatan ekonomi dunia memukul pasar saham.
             
Spot emas turun sebesar 0,3 persen ke level $1,219.94 per ons pukul 14:05 waktu setempat, sementara Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun $4,50 per ounce ke level $1,220.60. Emas mencapai level terendah dalam 15 bulan terakhir di level $1,183.46 pada hari Senin lalu pasca rilis data pekerjaan AS yang kuat memicu pembicarran bahwa suku bunga AS dapat meningkat lebih cepat daripada yang direncanakan. Emas telah rebounded, namun, dan tetap di jalur untuk mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam empat bulan terakhir.
               
Rebound emas mendapat momentumnya pasca rilis risalah dari pertemuan September the Fed, yang dirilis pada hari Rabu lalu, menunjukkan bahwa para pejabat sedang berjuang dengan berbagai cara guna menghadapi ancaman ganda dari peningkatan dolar yang tinggi dan perlambatan global.



Kamis, 18 September 2014

Jalatama - Peluncuran Kontrak Berkala Emas


Dirut PT. Jalatama Artha Berjangka Jacob Ongkowidjojo (kanan) berbincang bersama Pemerhati Investasi Emas Lyra Puspa (kiri) pada Peluncuran Jalatama Kontrak Berjangka Emas (KBE) di Jakarta, Selasa (16/9). Menurut Jacob Ongkowidjojo dalam beberapa bulan transaksi investasi emas jangka panjang di Bursa Berjangka Jakarta (JFX) menunjukan tren yang meningkat. (nant/Muhammad Adimaja
/ed/ama)

Sumber :
http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/09/17/117948/peluncuran_kontrak_berkala_emas/#.VBoo01e3khQ

Kamis, 06 Maret 2014

Yen Falls to 1-Week Low on Reduced Haven Demand Tied to Ukraine



The yen fell to a one-week low versus the dollar on reduced demand for safer assets as Russian and U.S. diplomats met in Paris to address issues surrounding the political crisis in the Ukraine.
The dollar decreased against the majority of its 16 major counterparts after weaker-than-forecast jobs data added to concern the U.S. economy has been slowed by harsh winter weather. The euro declined against the dollar before the European Central Bank meets to review monetary policy tomorrow. Canada’s dollar rose versus the greenback after Bank of Canada Governor Stephen Poloz kept its benchmark interest rate unchanged and said the next move depends on economic progress.
The yen weakened 0.1 percent to 102.30 per dollar as of 5 p.m. in New York after falling to 102.55, its lowest level since Feb. 26. It appreciated to 101.20 on March 3, the strongest level since Feb. 5. The yen was little changed at 140.49 per euro. Europe’s shared currency fell 0.1 percent to $1.3733.
(Source: Bloomberg)