detik.com

Kamis, 25 November 2010

Apakah Penurunan IHSG Berlanjut?

Okezone.com
JAKARTA - Memanasnya suhu politik Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) atas bursa regional hanya sementara.Tapi,bursa Indonesia diprediksi masih akan terkoreksi hingga akhir November.

"Minimnya sentimen saat ini membuat kondisi negatif di global dan regional menjadi kesempatan bagi pelaku pasar melakukan aksi ambil untung sehingga potensi koreksi hingga akhir November cukup kuat," ujar VP Research PT Valbury Asia Securities Nico Omer di Jakarta.

Pada perdagangan kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mengalami koreksi. Namun,pelemahan yang terjadi tidak terlalu besar. IHSG hanya turun 19,417 poin (0,53 persen) ke level 3.658,777. Sementara bursa regional justru menunjukkan penguatan, dengan rata-rata kenaikan mendekati satu persen.

Nico mengungkapkan, bursa regional mulai membaik karena Pemerintah Korut dan Korsel mengisyaratkan tidak akan terjadi perang. "Keduanya tidak menginginkan perang.Saya pikir itu cukup menenangkan pasar," ucapnya.

Sementara kondisi Eropa juga sudah mulai membaik.Krisis utang Irlandia sudah bukan jadi persoalan lagi. Seperti Yunani, Spanyol, dan Portugal, krisis keuangan itu pun bisa terselesaikan. "Pelaku pasar sebenarnya sudah mengantisipasi itu. Karena cepat atau lambat akan di-bailout (ditalangi). Persoalan pun selesai,”katanya.

Rencana Pemerintah Irlandia melakukan percepatan pemilu, menurutnya, tidak menjadi masalah sebab secara tegas Perdana Menteri Irlandia Brian Cowen mengatakan tidak akan mundur sebelum bailoutterlaksana.“Ini menunjukkan kalau secara politik tidak ada masalah,”tegasnya.

Dari dalam negeri, sentimen penurunan sangat besar.Indeks telah mengalami penguatan sehingga koreksi hanya tinggal menunggu momentum. Isu geopolitik Korut dan Korsel dan krisis Irlandia menjadi momentum koreksi. Hingga akhir November ini, kata Nico, indeks diproyeksikan bergerak mendatar pada kisaran 3.600 hingga 3.700. Namun jika kondisi memburuk,indeks bisa meluncur ke level 3.500 dengan batas support 3.535.

“Saya pikir koreksi ini justru dinantikan.Ini kesempatan untuk mulai melakukan akumulasi lagi sebelum kondisi kembali normal,”katanya.

Nico mengaku yakin IHSG akan kembali rally mengantisipasi tahun baru. Dia optimistis IHSG 2010 bisa bertengger di posisi 2.830.“November ini menjadi kesempatan untuk akumulasi,” tambahnya.

Senada,Vice Presiden Erdhika Sekuritas Muhammad Reza juga menilai IHSG dalam tren koreksi dalam jangka pendek. Hingga November ini IHSG masih dilanda sejumlah aksi ambil untung,memanfaatkan sentimen global dan regional.“ Dengan kenaikan indeks kita yang sudah cukup tinggi,wajar ada koreksi saat ini,”katanya.

Reza menambahkan, kondisi ini sebenarnya merupakan peluang baik bagi pelaku pasar untuk kembali masuk, melakukan akumulasi sebab rally lanjutan indeks tidak lama lagi terjadi. Begitu sentimen baik global dan regional mereda, indeks akan rally kencang hingga akhir tahun. “Kemungkinan hingga akhir tahun indeks bisa mencapai level 3.800-3900 jadi koreksi saat ini merupakan momen baik untuk beli,”ungkapnya.

Dia menilai investor terutama asing akan melakukan pembelian cukup besar di akhir tahun guna mengantisipasi penguatan IHSG tahun depan. Dengan posisi pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan terjaga, serta menghitung fairvaluasi pertumbuhan dari industri-industri dalam negeri,Reza berpendapat indeks berpotensi tumbuh sekitar 20 persen di 2011.

“Levelnya kemungkinan berada di 4.600-5.000, dan itu sudah menghitung berbagai risiko yang terjadi.Wajar bila akumulasi akan dilakukan sebelum tutup tahun,” tambahnya.

Kepala Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero menilai pengaruh Korut-Korsel hanya sementara. Investor menilai ini sebagai masalah eksternal dan kekhawatiran investor hanya jangka pendek.

“Ini merupakan ekses eksternal dan tidak terkait langsung. Pengaruhnya tentu ada,tapi ini belum mengkhawatirkan,”katanya.

Dengan begitu, koreksi wajar terjadi dalam jangka pendek. Namun, secara fundamental IHSG sangat baik untuk melanjutkan di akhir tahun.