detik.com

Senin, 06 Mei 2013

Emas Naik Meskipun Buffet Menyatakan Tidak Akan Beli



Hedge fund meningkatkan taruhan pada rally emas yang paling tinggi dalam tiga minggu karena bank sentral mengisyaratkan tidak ada akhir untuk stimulus ekonomi, mendorong harga lebih tinggi setelahi analis dan pedagang berbalik ke posisi paling bearish dalam tiga tahun.
Fund dan spekulan besar lainnya meningkatkan posisi net-long mereka sebesar 19 persen menjadi 54.762 kontrak berjangka dan opsi pada tanggal 30 April, data AS Commodity Futures Trading Commission menunjukkan. Kepemilikan atas kontrak jangka pendek turun 9,2 persen, terbesar sejak 19 Maret. Posisi Net-bullish di 18 bahan baku yang diperdagangkan melonjak 28 persen menjadi 550.182, kenaikan terbesar dalam tujuh minggu, dipimpin oleh kenaikan pada kedelai, kakao dan minyak mentah.
Emas rally 4,9 persen dalam dua minggu terakhir setelah memasuki pasar beruang 12 April. The Federal Reserve menaikkan prospek peningkatan pembelian obligasi bulanan pada tanggal 1 Mei dan Bank Sentral Eropa memotong biaya pinjaman ke rekor terendah pada hari berikutnya. Investor miliarder Warren Buffett mengatakan Emas tidak memiliki daya tarik bahkan setelah merosot, dan survei Bloomberg mingguan terhadap analis dan pedagang merupakan yang paling bearish sejak Februari 2010.
Futures naik 0,7 persen menjadi $ 1,464.20 per ounce di Comex pekan lalu. Harga rebound 11 persen sejak mencapai level terendah dua tahun pada 16 April. The Standard & Poor GSCI Spot dari 24 komoditas naik 1,4 persen pekan lalu, dan MSCI All-Country World ekuitas naik 1,7 persen. Dolar tergelincir 0,5 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama, dan Bank of America Corp menunjukkan Indeks Treasuries jatuh 0,4 persen. Emas adalah 0,4 persen lebih tinggi pada $ 1,469.70 oleh 07:55 di Singapura hari ini.
The Fed mengatakan pada akhir pertemuan kebijakan dua hari di Washington pekan lalu itu "siap untuk menambah atau mengurangi laju pembelian nya" sebesar $ 85 miliar dalam bentuk utang sebulan. Emas naik 66 persen sejak akhir 2008 setelah Fed bergabung dengan bank sentral di Eropa dan Jepang dalam mencetak jumlah uang yang belum pernah terjadi sebelumnya, hampir dua kali lipat jumlah utang lebih dari $ 23 triliun, Bank of America indeks menunjukkan.
(Sumber: Bloomberg)