detik.com

Selasa, 30 November 2010

Tak Iringi IHSG, Rupiah Menguat di Rp9.013

Okezone.com
JAKARTA - Bila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersatat anjlok drastis, kali ini rupiah tidak mengikuti pergerakan IHSG. Walaupun masih berada di atas Rp9.000 per USD, pergerakan rupiah perlahan mulai menguat.

Rupiah, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada perdagangan Selasa (30/11/2010) melemah ke Rp9.013 per USD, dibandingkan dengan posisinya pada akhir perdagangan kemarin di Rp9.033 per USD.

Namun bila dibandingkan dengan yahoofinance, rupiah menyentuh level Rp9.057,5 per USD, dengan kisaran perdagangan harian adalah di Rp9.012,5-Rp9.057,5 per USD. Berbeda dengan euro yang justru melemah atas dolar Amerika ke 1,3039 per USD. Begitu juga dengan yen yang melemah ke 84,05 per USD.

Di sisi lain, laporan dari Citigroup mengungkapkan bila Harga minyak mentah dunia sedikit menurun mendekati USD85 per barel pada perdagangan di pasar Asia.

Citi memperkirakan harga minyak rata-rata akan menembus USD88 per barel dalam tiga bulan ke depan dan USD93 per barel antara 6-12 bulan ke depan. Hal ini pun sedikit banyak berpengaruh ke pergerakan nilai tukar Tanah Air.

Harga minyak biasanya dipengaruhi oleh penguatan dolar dimana saat dolar menguat, harga biasanya akan jatuh karena menjadi lebih mahal bagi investor dengan mata uang lain.

"Minyak menjadi tempat yang aman. Ada saat harga minyak bereaksi terhadap Euro apa yang sedang dilakukan. Sekarang, pedagang tampaknya beralih ke minyak ketika mereka tidak bisa beralih ke Euro. Itu baru." ujar pengamat Cameron Hanover, dilansir dari Reuters.

Senin, 29 November 2010

Pasar Saham AS Ikuti Eropa Ditutup Melemah

AntaraNews

New York (ANTARA News/AFP) - Pasar saham Amerika Serikat melemah pada Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), dengan para pedagang mengambil petunjuk mereka dari bursa Eropa setelah libur Thanksgiving.

Saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 95,28 poin (0,85 persen) menjadi 11.092,00 karena pasar menandai penutupan lebih awal.
Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, turun 8,95 poin (0,75 persen) menjadi 1.189,40.
Indeks komposit saham teknologi Nasdaq turun 8,56 poin (0,34 persen) menjadi 2.534,56.
Kekhawatiran tentang inflasi China, ketegangan di Semenanjung Korea, dan bencana utang Eropa membebani pedagang Amerika Serikat kembali dari liburan Thanksgiving.
Pasar-pasar saham utama Eropa sebelumnya merosot, karena kekhawatiran lanjutan tentang tingkat utang di Spanyol dan Portugal setelah "bailout" (dana talangan) di Yunani dan Irlandia.
Saham AS mengikuti panduan itu dan turun di semua sektor utama.
Komponen utama indeks Dow yang terpukul American Express, Chevron dan Johnston & Johnston semua turun lebih dari satu persen.
Sementara pasar obligasi naik.
Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 2,86 persen dari 2,91 persen pada akhir Rabu, sedangkan pada obligasi 30-tahun jatuh ke 4,21 persen dari 4,30 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (A026/K004)

Jumat, 26 November 2010

IHSG Bakal Bergerak di Kisaran 3.630-3.730

 Okezone.com
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan menguat hingga menuju level 3.730.

Diungkapkan dari analis etrading securities, Jumat (26/11/2010), IHSG akan melakukan konfirmasi reversal dan mempunyai resistance di kisaran 3.730.

"Asing sendiri masih melakukan net buy sebesar Rp177 milliar.  Pada perdagangan hari Jumat ini, IHSG akan bergerak di kisaran 3.630-3.730," tulis tim analis dari etrading securities.

Di sisi lain, yang menjadi penggerak utama IHSG pada hari ini adalah saham dari grup-grup Bakrie terutama PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), dan PT Bakrie Development Tbk (ELTY).

Diketahui, pada perdagangan Kamis 25 November kemarin, IHSG ditutup menguat 43 poin atau sebesar 1,18 persen dan ditutup di level 3.702.

Kamis, 25 November 2010

Apakah Penurunan IHSG Berlanjut?

Okezone.com
JAKARTA - Memanasnya suhu politik Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) atas bursa regional hanya sementara.Tapi,bursa Indonesia diprediksi masih akan terkoreksi hingga akhir November.

"Minimnya sentimen saat ini membuat kondisi negatif di global dan regional menjadi kesempatan bagi pelaku pasar melakukan aksi ambil untung sehingga potensi koreksi hingga akhir November cukup kuat," ujar VP Research PT Valbury Asia Securities Nico Omer di Jakarta.

Pada perdagangan kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mengalami koreksi. Namun,pelemahan yang terjadi tidak terlalu besar. IHSG hanya turun 19,417 poin (0,53 persen) ke level 3.658,777. Sementara bursa regional justru menunjukkan penguatan, dengan rata-rata kenaikan mendekati satu persen.

Nico mengungkapkan, bursa regional mulai membaik karena Pemerintah Korut dan Korsel mengisyaratkan tidak akan terjadi perang. "Keduanya tidak menginginkan perang.Saya pikir itu cukup menenangkan pasar," ucapnya.

Sementara kondisi Eropa juga sudah mulai membaik.Krisis utang Irlandia sudah bukan jadi persoalan lagi. Seperti Yunani, Spanyol, dan Portugal, krisis keuangan itu pun bisa terselesaikan. "Pelaku pasar sebenarnya sudah mengantisipasi itu. Karena cepat atau lambat akan di-bailout (ditalangi). Persoalan pun selesai,”katanya.

Rencana Pemerintah Irlandia melakukan percepatan pemilu, menurutnya, tidak menjadi masalah sebab secara tegas Perdana Menteri Irlandia Brian Cowen mengatakan tidak akan mundur sebelum bailoutterlaksana.“Ini menunjukkan kalau secara politik tidak ada masalah,”tegasnya.

Dari dalam negeri, sentimen penurunan sangat besar.Indeks telah mengalami penguatan sehingga koreksi hanya tinggal menunggu momentum. Isu geopolitik Korut dan Korsel dan krisis Irlandia menjadi momentum koreksi. Hingga akhir November ini, kata Nico, indeks diproyeksikan bergerak mendatar pada kisaran 3.600 hingga 3.700. Namun jika kondisi memburuk,indeks bisa meluncur ke level 3.500 dengan batas support 3.535.

“Saya pikir koreksi ini justru dinantikan.Ini kesempatan untuk mulai melakukan akumulasi lagi sebelum kondisi kembali normal,”katanya.

Nico mengaku yakin IHSG akan kembali rally mengantisipasi tahun baru. Dia optimistis IHSG 2010 bisa bertengger di posisi 2.830.“November ini menjadi kesempatan untuk akumulasi,” tambahnya.

Senada,Vice Presiden Erdhika Sekuritas Muhammad Reza juga menilai IHSG dalam tren koreksi dalam jangka pendek. Hingga November ini IHSG masih dilanda sejumlah aksi ambil untung,memanfaatkan sentimen global dan regional.“ Dengan kenaikan indeks kita yang sudah cukup tinggi,wajar ada koreksi saat ini,”katanya.

Reza menambahkan, kondisi ini sebenarnya merupakan peluang baik bagi pelaku pasar untuk kembali masuk, melakukan akumulasi sebab rally lanjutan indeks tidak lama lagi terjadi. Begitu sentimen baik global dan regional mereda, indeks akan rally kencang hingga akhir tahun. “Kemungkinan hingga akhir tahun indeks bisa mencapai level 3.800-3900 jadi koreksi saat ini merupakan momen baik untuk beli,”ungkapnya.

Dia menilai investor terutama asing akan melakukan pembelian cukup besar di akhir tahun guna mengantisipasi penguatan IHSG tahun depan. Dengan posisi pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan terjaga, serta menghitung fairvaluasi pertumbuhan dari industri-industri dalam negeri,Reza berpendapat indeks berpotensi tumbuh sekitar 20 persen di 2011.

“Levelnya kemungkinan berada di 4.600-5.000, dan itu sudah menghitung berbagai risiko yang terjadi.Wajar bila akumulasi akan dilakukan sebelum tutup tahun,” tambahnya.

Kepala Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero menilai pengaruh Korut-Korsel hanya sementara. Investor menilai ini sebagai masalah eksternal dan kekhawatiran investor hanya jangka pendek.

“Ini merupakan ekses eksternal dan tidak terkait langsung. Pengaruhnya tentu ada,tapi ini belum mengkhawatirkan,”katanya.

Dengan begitu, koreksi wajar terjadi dalam jangka pendek. Namun, secara fundamental IHSG sangat baik untuk melanjutkan di akhir tahun.

Selasa, 23 November 2010

IHSG Masih Fluktuatif

JAKARTA, KOMPAS.com
 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini (23/11/2010) diperkirakan masih akan fluktuatif.
"Hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak fluktuatif. Tekanan jual kami perkirakan akan mulai membayangi pergerakan indeks," sebut analis riset Panin Sekuritas, Purwoko Sartono.
Kemarin, IHSG bergerak menguat didukung oleh saham semen, infrastruktur di tengah melemahnya saham pertambangan dan konsumer. "Indeks terlihat bergerak volatile dan sempat berada di teritori negatif sebelum akhirnya menguat pada sesi 2," tambah dia.
Untuk hari ini, saham semen, bank, infrastruktur menurutnya bisa menjadi pilihan untuk trading. Adapun kisaran support-resistance  adalah 3.725-3.772.

Senin, 22 November 2010

Emas Akhiri Penurunan Terdalam Selama 2 Pekan

Bloomberg
SEATTLE: Emas mengakhiri penurunan terdalam sepanjang dua minggu dipicu melemahnya dolar yang mengangkat permintaan logam mulia itu sebagai aset alternatif.
Dolar turun untuk pertama kalinya minggu ini atas enam mata uang utama lainnya. Sebelumnya, emas pada 9 November sempat menyentuh level tertinggi US$1.424,30 per ounce didasari spekulasi Fed akan membeli kembali obligasi yang mungkin melemahkan dolar.
“Posisi emas bagus. Melemahnya dolar sangat membantu emas,” ucap Frank McGhee, kepala pedagang di Brokerage Services di Chicago.
Emas untuk pengiriman Desember menguat US$2,30 atau 0,2% menjadi US$1.340,70 pada 12:13 di Comex New York. Harga sempat turun 2,3% menjadi US$1.329, terendah sejak 3 November, kemarin.
Pada laporanya hari ini, World Gold Council menyatakan peningkatan permintaan emas di kuartal ketiga sebesar 12% dipicu oleh bertambahnya pembelian perhiasan di India sebesar 36%.
Secara keseluruhan, permintaan emas India naik 28% atau 184,5 metrik ton untuk perhiasan dan 45 ton untuk koin dan batangan emas, sekitar 30% dari total pembelian dunia. China, sebagai pembeli terbesar kedua global, tercatat 153,7 ton.
Perak untuk pengiriman Desember terangkat 52,2 sen atau 2,1% menjadi US$25,755 per ounce di Comex. Palladium untuk penyelesaian Desember naik US$11,30 atau 1,7% menjadi US$657,20 per ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$5,20 atau 0,3% menjadi US$1.640,50 per ounce di New York. (T05)

Jumat, 19 November 2010

Bailout Irlandia Dorong Dow Jones Melesat 173 Poin

Jum'at, 19 November 2010 - 08:30 wib
Okezone 
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatannya. Ini tak lain adalah akibat ekspetasi membaiknya ekonomi Irlandia pascaresolusi krisis keuangan yang melandanya.Saham General Motors Co's mengalami kenaikan 3,6 persen pada kembali ke perdagangan umum dan menyumbang sekitar 5,1 persen dari volume sesi reguler.

Namun, mengingat krisis keuangan Irlandia nyata menghambat penguatan saham dalam beberapa hari terakhir, keberhasilan GM adalah sebuah keberhasilan dalam mendongkrak indeks untuk menyelamatkan keuangan negara Eropa bermasalah itu. Akibatnya, saham Bank of Ireland yang terdaftar di naik 33,3 persen menjadi USD2,88.

Meskipun sentimen bullish, S&P 500 masih berada dikisaran 1.200 dalam perdagangan. Indeks ini tampak tak mampu menembus level kunci nini. Ini mengindikasikan rentang perdagangan indeks akan tetap ketat untuk sisa tahun.

"Ada tekanan jual di tingkat 1.200, dan ada tekanan beli pada 1.150 dan kami berada dalam kisaran ketat sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata market strategist Stifel Nikolaus Joe Battipaglia di Yardley, Pennsylvania seperti dikutip dari Reuters.

Mencerminkan ketidakpastian pasar yang berkurang, Volatilitas indeks CBOE turun 13,8 persen, persentase penurunan terbesar harian dalam lebih dari lima bulan.

Pada penutupan perdagangan Kamis (19/11/2010), Dow Jones Industrial naik 173,35 poin atau 1,57 persen ke 11.181,23. Standard & Poor's 500 naik 18,10 poin atau 1,54 persen ke 1.196,69. Sementara Nasdaq bertambah 38,39 poin atau 1,55 persen ke 2.514.40.

Saham GM terangkat sebanyak 9,06 persen sebagai optimismenya investor akan kinerja produsen mmobil tersebut setelah IPO yang menggemparkannya. Sahamnya ditutup naik 3,6 persen pada USD34,19.

Kamis, 18 November 2010

Cuaca dan Infrastruktur Jadi Penghambat Industri Hilir Sawit


Metrotvnews

Metrotvnews.com, Jakarta: Permintaan dunia akan minyak nabati yang rata-rata mencapai lima juta ton per tahun diharapkan akan terus meningkat. Pada tahun 2011 mendatang industri minyak nabati dinilai masih berpeluang dan memberikan kontribusi besar bagi ekonomi nasional. Minyak nabati bisa dipenuhi dari kelapa sawit.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir produksi kelapa sawit Indonesia berada di peringkat pertama, mengungguli Malaysia. Hampir 49 persen produksi minyak sawit untuk dunia berasal dari negara Indonesia.
Sebagai salah satu industri yang menjanjikan dengan luasan penetrasi pasar yang terus berkembang industri minyak sawit juga dapat mendorong investasi, sebagia penyumbang devisa maupun penyerapan tenaga kerja. Ini dapat terwujud dengan baik jika industri hilir minyak sawit dikelola secara berkelanjutan.
Produsen minyak kelapa sawit, Daud Dharsono, mengatakan belum stabilnya kurs dolar saat ini tidak mempengaruhi harga komoditi minyak sawit di pasar internasional. Selain diolah menjadi minyak sawit mentah (CPO) kelapa sawit juga dapat diolah menjadi produk lain, seperti biodiesel dan etanol. Bahan bakar nabati turunan jenis ini dinilai mampu menyaingi pasar bahan bakar solar. Apalagi jika harga solar terus naik.
Sementara itu, peneliti senior Institut Pertanian Bogor Any Suryani menilai, hingga kini selain faktor cuaca, buruknya infrastruktur, seperti pelabuhan, juga tetap menjadi kendala utama pengembangan industri hilir minyak sawit.
Pengembangan produksi CPO dan turunannya harus tetap ditingkatkan agar potensi pasar kelapa sawit asal Indonesia di pasar internasional semakin terbuka luas. Diharapkan dengan diferensiasi produk ini semakin memantapkan posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia dalam beberapa tahun ke depan.(DOR)

Selasa, 16 November 2010

Bursa Australia Menguat, New Zealand Turun

Bloomberg
SYDNEY: Indeks S&P/ASX 200 Australia merangkak naik 0,3% menjadi 4.703,90 pada pukul 10.433 a.m. di Sydney. Sebaliknya, Indeks NZX 50 Selandia Baru terpeleset 0,1% menjadi 3.324,25 di Wellington.
Dan berikut ini saham paling aktif di bursa Australia dan Selandia Baru hari ini, yaitu di antaranya:
Australia:
Australia & New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ AU) menanjak 1,8% menjadi A$23,50. Selain itu, Lone Star Funds berencana untuk merilis 51% sahamnya di Korea Exchange Bank kepada Hana Fianncial Group Inc., lapor pihak Wall Street Journal. Penjualan yang senilai US$3,8 miliar tersebut, akan mengakhiri penawaran dari pihak ANZ atas saham tersebut.
BHP Billiton Ltd. (BHP AU), perusahaan tambang terbesar di dunia, menguat 0,9 menjadi A$44,53. Sementara itu, kontrak berjangka tembaga untuk pengiriman Maret menguat 0,7% yang ditutup di level US$3,9245 per pound pada pukul 1.39 p.m. di New York kemarin.
Commonwealth Bank of Australia (CBA AU) turut naik 0,5% menjadi A$49,10 setelah rating saham bank tersebut menjadi ‘buy’ dari posisi sebelumnya ‘hold’ berdasarkan para analis Goldman Sachs & Partners Australia Pty.
CuDeco Ltd. (CDU AU), berencana untuk membangun proyek Rocklands di Australia, yang melonjak 6,6% menjadi A$3,86 yang meneruskan kenaikannya dalam empat hari terakhir menjadi 27%.
James Hardie Industries SE (JHX AU) kehilangan 1,1% menjadi A$5,59 yang diturunkan ratingnya dari ‘neutral’ menjadi ‘underperform’ di Credit Suisse Group AG.(t01)

» Hang Seng
Indeks saham Hong Kong hari ini,  memperpanjang gain atas laporan laba yang melebihi dari perkiraan atas perusahaan-perusahaan AS, mengirim saham-saham di Wall Street capai level lima bulan tertinggi.
Sektor Sumber Daya diharapkan meningkat, aksi buru keuntungan di sektor komoditas akibat melonjaknya harga emas terkait dengan pertumbuhan impor di China yang mencapai rekor tinggi.
Pada hari Rabu benchmark Hang Seng Index HSI sentuh level tertinggi sejak 28-bulan, naik 1,5 persen menjadi 23,457.69. Indeks, naik lebih dari 13 persen sejak akhir Agustus.
Saham Perbankan di China Daratan, yang memiliki pasar yang lebih luas tetapi underperformed sepanjang tahun, melihat ada peningkatan optimisme dan diperkirakan akan menaikkan aksi bargain hunting oleh investor dan pelaku pasar yang lain.

» EUR
Dollar jatuh ke titik terlemah sejak Januari terhadap euro dan merosot hingga ke level terendah 15 tahun versus yen sebelum laporan kemungkinan spekulasi Federal Reserve akan menempuh kebijakan QE lebih lanjut untuk mendukung harga dan perekonomian AS.
Indeks Dollar, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang dari enam mitra utamanya, mencapai level terendah 10-bulan sebelum rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS, yang diperkirakan akan mempublikasikan data klaim pengangguran.
Dolar Singapura juga tercatat meningkat  setelah bank sentral negara pulau itu mengatakan akan memperluas kisaran mata uang untuk menekan inflasi.
Sedangkan Dolar Australia melonjak ke tertinggi sejak mulai diperdagangkan secara bebas pada tahun 1983 sebagai respon atas rali di bursa Asia.

» AUD
Mata uang Australia melonjak ke level tertinggi sejak mulai diperdagangkan secara bebas pada tahun 1983, naik 0.5 persen dari paritas dengan dolar AS, seiring dengan rally pada saham Asia, tanda-tanda ketahanan ekonomi global.
Aussie sudah raih gain hingga pekan kedelapan sebelum publikasi data ekonomi penjualan eceran AS yang menunjukkan angka positif.
"Kombinasi meningkatnya saham dan surutnya kekhawatiran untuk resesi di AS mendorong investor untuk melanjutkan investasi pada aset berisiko," kata morio Okayasu, analis kepala di Tokyo pada FOREX.com Japan Co, sebuah unit mata uang online perdagangan perusahaan Gain Capital di Bedminster, New Jersey. "Mata uang seperti Aussie cenderung menjadi meneria gain dari perdagangan berisiko."
Mata uang Australia melesat sampai setinggi 99,77 sen AS sebelum diperdagangkan pada 99,70 sen per 13:21 di Sydney dari 99,05 sen di New York kemarin. Mata uang berpindah tangan di ¥ 81,11 dari 81,03 ¥.

Perang Kurs Selesai dengan Kompromi


Okezone
TOKYO - Para pemimpin negara-negara G20 akhirnya sepakat mencari solusi bersama untuk mengakhiri perang kurs dan ketimpangan perdagangan global, dua isu utama yang menjadi perdebatan alot selama konferensi yang berlangsung 11-12 November di Gedung Convention and Exhibition (COEX), Seoul.
Perseteruan antara Amerika Serikat dengan China dan Jerman mereda, mereka sepakat membentuk tim yang menyusun panduan indikator untuk mengukur ketimpangan perdagangan. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang mengikuti proses perundingan mengatakan, tim tersebut beranggotakan semua negara G20 dan diharapkan merampungkan tugasnya tahun depan. Tim tersebut tidak berada di bawah koordinasi Dana Moneter Internasional sesuai usulan AS karena penolakan China dan Jerman.
"Perang kurs akhirnya terselesaikan dengan kompromi karena isu bisa membuat G20 pecah. Solusinya mereka ada working group on macro economic framework. Working group ini harus menghasilkan gudielines indikator untuk mengukur keadaan imbalance atau tidak dan apa yang harus dilakukan," kata Mari saat berbincang-bincang dengan wartawan di Hotel The Prince Park Tower, Tokyo, Jumat (12/11/2010).
Mari memberikan keterangan karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum sempat berbicara kepada pers. Usai konferensi di Seoul, Presiden beserta rombongan  langsung bertolak ke Jepang guna menghadiri KTT APEC besok.
Lebih lanjut, Mari menjelaskan, indikator ketimpangan tersebut tidak dibuat secara kuantitatif sebagaimana usulan AS. Sebelumnya, AS mengusulkan agar negara G-20 membatasi surplus atau defisit neraca perdagangannya dengan kuantitatif misalnya beberapa persen dari Produk Domestik Bruto. Namun, Jerman dan China, dua negara tersurplus menolak hal itu.
Perang kurs memanas setelah kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, menyuntikkan dana USD600 miliar ke pasar menjelang KTT G20 berlangsung. Sejumlah negara dan juga mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan curiga, kebijakan itu disengaja agar kurs dolar merosot untuk mendorong kenaikan ekspor. Namun, kecurigaan tersebut ditepis oleh Menteri Keuangan AS Timothy Geithner.
"Ya enggak mungkin mengakuilah. Tapi kita tahu maksudnya," kata Mari.(wdi)

Senin, 15 November 2010

Safety Is Our Priority

Selamat datang di Jalatama Artha Berjangka. Melalui blog ini kami berupaya untuk dapat melayani Anda dimanapun Anda berada, terutama dalam kemudahan bertransaksi sekaligus layanan informasi berupa sajian berita terkini beserta analisisnya.

Sebuah apresiasi atas kepercayaan memilih perusahaan kami sebagai partner investasi Anda. Jalatama Artha Berjangka didirikan dalam rangka menyongsong era globalisasi dan perdagangan bebas yang penuh persaingan. Untuk menghadapi hal tersebut maka Perdagangan Berjangka sebagai sarana pengelolaan resiko harga serta tempat pembentukan harga yang efektif dan transparan mempunyai peranan strategis dalam mewujudkan system perdagangan nasional yang efisien dan efektif.

Kemajuan dunia usaha saat ini ditandai dengan semakin banyaknya minat masyarakat pemilik modal dalam mencari alternative untuk berinvestasi. Perdagangan berjangka merupakan salah satu alternative infestasi dan juga dapat dimanfaatkan untuk mengelola resiko dengan cara lindung nilai (hedging). Untuk itu Jalatama Artha Berjangka memiliki tanggung jawab untuk ikut berperan aktif dalam perdagangan berjangka dan hal inidapat dijadikan sarana untuk membantu nasabah yang ingin berinvestasi di Bursa Berjangka.

PT. Jalatama Artha Berjangka berpengalaman di bidang investasi perdagangan berjangka dan saat ini memperdagangkan transaksi derivative indeks saham dan valuta asing melalui mekanisme system perdagangan alternative di Bursa Berjangka Jakarta. Dana jaminan (margin) investor/nasabah disetorkan ke segregated rekening kami dan dijamin oleh lembaga kliring berjangka, dan keseluruhan dari proses transaksi ini dibawah pengawasan langsung Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Transparansi transaksi, keamanan dana jaringan, dan kepastian hukum merupakan komitmen dari kami untuk para investor/nasabah yang mempercayakan investasinya di instrument perdagangan berjangka.