detik.com

Kamis, 16 Mei 2013

Euro Mendekati Level Terendah Dalam 6 Minggu Setelah Inflasi Jatuh ke Level Terendah Sepanjang 3 Tahun



Euro merosot ke level terendah enam minggu sebelum laporan yang mungkin akan mengkonfirmasi inflasi di kawasan 17 negara adalah paling lambat dalam tiga tahun.
Mata uang bersama menyelesaikan penurunan lima hari kemarin, periode terpanjang dalam enam bulan, dipicu spekulasi Bank Sentral Eropa akan melonggarkan kebijakan setelah data menunjukkan resesi ekonomi kawasan euroberpotensi berlanjut  untuk kuartal ke 6 yang merupakan rekor baru. Indeks Dollar (DXY)  0,5 persen dari level tertinggi sejak Juli sebelum Federal Reserve Bank of San Francisco Presiden John Williams berbicara. Yen menguat setelah laporan menunjukkan ekonomi negara berkembang lebih dari perkiraan.
"Euro mungkin akan terus tren menurun," kata Junichi Ishikawa, seorang analis di IG Markets Securities Ltd di Tokyo. " Data CPI seharusnya mengkonfirmasi inflasi yang rendah, yang selanjutnya akan meningkatkan harapan dari suku bunga ECB."
Euro sedikit berubah pada $ 1,2888 pada 09:29 di Tokyo setelah kemarin menyentuh $ 1,2843, terlemah sejak 4 April. Mata uang bersama tergelincir 0,2 persen menjadi 131,54 ¥. Dolar AS diperdagangkan pada 102,23 ¥ dari 102,25 kemarin, ketika menyentuh 102,76, level terkuat sejak Oktober 2008.
Indeks Dollar, yang Intercontinental Exchange Inc  gunakan untuk melacak mata uang terhadap enam mitra dagang utama AS, turun 0,1 persen menjadi 83,707 dan kemarin mencapai 84,094, level tertinggi sejak 24 Juli.
(Sumber: Bloomberg)