detik.com

Jumat, 11 Maret 2011

Lemahnya Harga Minyak Mentah Pengaruhi Harga CPO

Setelah mengalami tren peningkatan harga akibat kenaikan harga minyak mentah dan kedelai dunia, pada penutupan perdagangan di MDEX harga CPOturun (08/03). Harga CPOuntuk penyerahan Maret 2011 ditutup pada level harga RM3643 per ton dari harga sebelumnya RM3750 per ton. Pergerakan harga CPO dipengaruhi oleh penurunan harga minyak mentah dunia dan harga Kedelai.
Penurunan harga minyak mentah dunia disebabkan adanya rencana Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk mengadakan pertemuan yang membicarakan kemungkinan menaikkan produksi minyak. Pasalnya, kekerasan yang terjadi di timur tengah khususnya di Libya telah menyebabkan penurunan pasokan minyak dunia. Kontrak harga minyak untuk penyerahan April turun 33 sen atau 0,3% menjadi US$ 104,69 per barel di NYMEX. Selain itu, melemahnya harga CPOjuga dipengaruhi oleh perkiraan pasokan CPOyang akan mengalami peningkatan. Produksi CPOMalaysia diprediksi akan mencapai 40 juta ton. Bila digabungkan produksi CPO Indonesia dan Malaysia, diperkirakan akan meningkat menjadi 40,7 juta ton tahun ini dan naik ke 43,7 juta ton pada tahun 2012.
Pelemahan harga minyak mentah sawit di bursa berjangka luar negeri juga diikuti oleh bursa berjangka dalam negeri seperti di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Harga CPOyang ditransaksikan di BKDI untuk penyerahan Maret 2011 melemah sebesar Rp 320 per kg atau berada pada level harga Rp 10.675 per kg. Pelemahan harga tersebut juga disebabkan oleh faktor harga minyak mentah dunia yang melemah disertai dengan prediksi jumlah suplai yang akan melebihi jumlah permintaan. Produksi CPO Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diorientasikan untuk ekspor.
 
Variasi Harga Beras dan Gabah
Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Lampung mencapai Rp2.600 –Rp2.650 per kilogram. Di sejumlah sentra produksi di Propinsi Lampung, seperti Lampung Tengah dan Mesuji, harga gabah relatif cukup tinggi atau hampir sama dengan HPPyakni Rp. 2.640 per kg. Khusus untuk harga gabah kering panen di tingkat penggilingan besar mencapai Rp 2.850 per kg. Tata niaga penjualan gabah di Lampung umumnya agen besar menerima gabah di gudangnya, sehingga harganya relatif lebih mahal. Sementara itu, untuk agen atau penggilingan kecil kecil membeli langsung ke petani. Harga gabah tergantung cuaca, jika hujan harganya akan turun, sedang harga Beras naik. Namun bila cuaca tidak hujan harga gabah naik, sedang Beras turun. Gabah tidak bisa dijemur saat hujan sementara stok di penggilingan banyak.
Harga Beras di Kota Cirebon, Jawa Barat, yang sebelumnya sempat melonjak, kini mulai turun sehubungan dengan petani di sekitar Cirebon, yakni Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Indramayu mulai panen. Harga Beras sudah dua minggu turun karena pasokan dari penggilingan padi cukup banyak. Harga ditingkat grosir untuk Beras IR 64 turun dari Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 6.100 perkilogram. Beras kualitas menengah yang sebelumnya Rp 6.400 per kilogram menjadi Rp 5.800 per kilogram.
Harga jual beras di pasaran Kota Jambi masih stabil. Rata-rata harga berbagai merek beras di tingkat pedagang pengecer tidak terjadi kenaikan. Stabilnya harga Beras karena stok cukup memenuhi permintaan konsumen serta didukung pasokan barang dari daerah sentra produksi lancar. Untuk memenuhi kebutuhan beras di pasaran selain hasil panen petani setempat, juga didatangkan dari Palembang, Lampung dan Padanglancar dan stok cukup memenuhi permintaan pasar. Beras cap ikan belido masih tetap dijual Rp 8.000/kg, beras cap anggur Rp 9.500/kg, cap tiga king Rp 7.500/kg, beras sepat siamRp 7.500/kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar