Minyak
mentah Brent berayun antara keuntungan dan kerugian setelah naik untuk pertama
kalinya dalam tiga hari kemarin setelah anggota parlemen AS memberikan dukungan
bagi aksi militer terhadap Suriah, menimbulkan kekhawatiran akan memicu
pemogokan yang mungkin dapat mengganggu ekspor minyak Timur Tengah.
Futures
naik dan turun sebanyak 0,1 persen di London setelah naik 0,3 persen kemarin.
Senator Republik John McCain dari Arizona dan South Carolina Lindsey Graham
mendesak sesama anggota parlemen tentang bahaya membiarkan penggunaan senjata
kimia oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad. Hedge fund dan manajer keuangan
lainnya meningkatkan posisi bullish pada Brent ke level tertinggi dalam lebih
dari dua tahun.
Brent
untuk pengiriman Oktober berada di $ 114,32 per barel di ICE Futures Europe
exchange, turun 1 sen, pukul 10:45 waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 32 sen
menjadi $ 114,33 kemarin. Minyak mentah patokan Eropa pada tingkat premi
sebesar $ 7,50 untuk WTI berjangka dari $ 7,49 kemarin, terbesar sejak 19 Juni.
WTI
untuk pengiriman Oktober turun 81 sen dari 30 Agustus ke $ 106,84 per barel di
perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Lantai perdagangan ditutup
kemarin untuk liburan Hari Buruh AS dan transaksi kemarin akan dihitung dengan
perdagangan hari ini untuk pembukuan transaksi.
(Sumber: Bloomberg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar